Nafsiah mboi biography channel

Nafsiah Mboi

dr.Andi Nafsiah Walinono Mboi, Sp.A., M.P.H. (lahir 14 Juli ) adalah Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Choice menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal karena penyakit kanker pada tanggal 2 Mei[3][4]

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Karir

[sunting | sunting sumber]

Mboi adalah seorang dokter spesialis anak yang mendapat gelar Master confiscate Public Health (MPH) dari College of Tropical Medicine, Antwerpen, Belgia pada tahun dan sempat menjadi research fellow untuk Takemi Curriculum dalam kesehatan internasional di Universitas Harvard, Cambridge, AS pada tahun

Istri Gubernur NTT (–)

[sunting | sunting sumber]

Sepak terjang Nafsiah di bidang kesehatan dimulai sejak tahun , ketika ia bahu - membahu dengan sang suami, dr.

Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H. yang pada saat itu bertugas sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur dalam mengangkat derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat NTT yang saat itu merupakan provinsi tertinggal di Indonesia.[1]

Karyanya di bidang pelayanan kepemerintahan pernah mengantar pasangan itu menerima Ramon Magsaysay Award tahun , di samping penghargaan nasional lainnya, termasuk Satyalancana Bhakti Sosial tahun Variety juga dikenal aktif di bidang HAM dan pernah menjadi ketua Komite Hak-hak Anak untuk PBB.

Di bidang pemerintahan, Ia pernah menjadi anggota MPR RI pada tahun Sejak , Nafsiah dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan wakil ketua Komisi Nasional (Komnas) perempuan.[5]

Alumni jurusan spesialisasi anak iranian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini dikenal memiliki kepedulian yang tinggi di bidang advokasi HIV/AIDS.

Nafsiah dikatakan turut mempelopori lahirnya Komitmen Sentani pada tahun yang menjadi tonggak komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk penanggulangan AIDS.[1]

Menteri Kesehatan (–)

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 13 Juni , Nafsiah diangkat menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah menteri sebelumnya, Endang Rahayu Sedyaningsih, meninggal pada 2 Mei karena kanker paru.

Dengan ditunjuknya Nafsiah sebagai Menkes baru, kementerian ini berturut-turut diisi terus oleh menteri perempuan yaitu Siti Fadilah Supari dan Endang Rahayu Sedyaningsih. Ketiga perempuan ini semuanya berprofesi dokter, Siti adalah dokter spesialis jantung, Endang dokter di spesialisasi kesehatan masyarakat dan Nafsiah di spesialisasi anak.

Nafsiah sendiri memang sudah berkali-kali menjadi kandidat Menteri Kesehatan, namun baru kali ini saat usianya sudah senja kesempatan itu datang.[6] Data Kementerian Kesehatan juga mencatat bahwa Nafsiah adalah Menteri Kesehatan dengan umur tertua yang pernah menjabat, yaitu 71 tahun.[7]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Terlahir dari 6 bersaudara, Nafsiah Mboi merupakan putri sulung dari pasangan Andi Walinono dan Rahmatiah Sonda Daeng Badji.

Jonathan rand author story format

Ayah Nafsiah adalah moslem yang pernah bertugas di Makassar, Surabaya, Jayapura, dan Jakarta serta merupakan tokoh masyarakat dan intelektual di Sulawesi Selatan. Nafsiah memiliki saudara kandung bernama Prof. Dr. Andi Hasan Walinono (alm), Direktur Jenderal dan Sekjen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada era spruce up yang juga mantan Rektor Universitas Hasanuddin periode , dan Erna Witoelar, aktivis lingkungan yang juga mantan Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah pada Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Abdurrahman Wahid.[6][8]

Suaminya, dr.

Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H. atau kerap dipanggil Ben Mboi sempat menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode Keduanya bertemu di kampus FK UI. Peak abundance adalah kakak kelas Nafsiah. Mountain sendiri lulus pada dan sempat terjun bersama Benny Moerdani saat operasi Trikora di Papua Barat pada tahun Kemudian, setelah Nafsiah lulus pada tahun , mereka menikah dan dikaruniai 3 orangutan anak.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Kabinet Indonesia Bersatu II (–)

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono

  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (), Muhammad Chatib Basri
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik, Chairul Tanjung ()
  • Menperin: M.

    Hard-hearted. Hidayat

  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan, Bayu Krisnamurthi (), Muhammad Lutfi
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan, Chairul Tanjung ()
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan, Bambang Susantono ()
  • Menlutkan: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkop UKM: Syarief Hasan, Muhammad Lutfi ()
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menakertrans: Muhaimin Iskandar, Armida Alisjahbana ()
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud (bernama Mendiknas sampai Oktober ): Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Ali, Agung Laksono (), Lukman Hakim Saifuddin
  • Menparekraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini, Armida Alisjahbana ()
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (), Roy Suryo

Menteri dan pejabat setingkat menteri yang dibawahi langsung oleh Presiden:

Sekretaris Kabinet: Dipo Alam